E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan
bahan/materi pelajaran. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat
mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran atau kebutuhan pengembangan
diri peserta didik. Selain itu, guru dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di
dalam web untuk di akses oleh peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru
dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan
belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta
didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula. Secara lebih rinci,
manfaat e-learning dapat dilihat dari 2 (dua) sudut, yaitu dari sudut peserta
didik dan guru :
1)
Sudut peserta
didik
Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas
belajar yang tinggi. Menurut Brown, 2000 (dalam Siahaan) ini dapat mengatasi
siswa yang:
a.
Belajar di
sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran
tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya,
b.
Mengikuti
program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajari materi
yang tidak dapat diajarkan oleh orang tuanya, seperti bahasa asing dan
ketrampilan di bidang komputer,
c.
Merasa phobia
dengan sekolah atau peserta didik yang di rawat di rumah sakit maupun di rumah,
yang putus sekolah tapi berminat melanjutkan pendidikannya, maupun peserta
didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri,
dan
d.
Tidak
tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.
2)
Guru
Menurut
soekartawi (dalam Siahaan) beberapa manfaat yang diperoleh guru adalah bahwa
guru dapat :
a.
Lebih mudah
melakukan pemutakhiran bahan-bahan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
b.
Mengembangkan
diri atau merakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang
yang dimiliki relatif lebih banyak,
c.
Mengontrol
kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru juga dapat mengetahui kapan peserta
didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik
dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,
d.
Mengecek apakah
peserta didik telah mengerjakan soalsoal latihan setelah mempelajari topik
tertentu, dan
e.
Memeriksa
jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Selain itu, manfaat e-learning dengan penggunaan internet,
khususnya dalam pembelajaran jarak jauh antara lain :
a. Guru dan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat melalui
fasilitas internet tanpa dibatasi oleh tempat, jarak dan waktu. Secara regular
atau kapan saja kegiatan berkomunikasi bisa dilakukan.
b. Guru dan siswa dapat menggunakan materi pembelajaran yang ruang
lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah sistematis terjadwal melalui
internet.
c. Dengan e-learning dapat manjelaskan materi pembelajaran yang sulit
dan rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materi pembelajaran dapat
disimpan dikomputer, sehiagga siswa dapat mempelajari kembali atau mengulang
materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai
dengan keperluannya.
d. Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak
informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya dari
berbagai sumber informasi dengan melakukan akses di internet.
e. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara guru
dengan siswa, baik untuk seorang pembelajar, atau dalam jumlah pembelajar
terbatas, bahkan missal.
f. Peran siswa rnenjadi lebih aktif mempelajari materi pembelajaran,
memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi secara mandiri, tidak mengandalkan
pemberian dari guru, disesuaikan pula dengan keinginan dan minatnya terhadap
materi pembelajaran.
g. Relatif lebih efisien dari segi waktu, tempat dan biaya.
h. Bagi pembelajar yang sudah bekerja dan sibuk dengan kegiatannya
sehingga tidak mempunyai waktu untuk datang ke suatu lembaga pendidikan maka
dapat mengakses internet kapanpun sesuai dengan waktu luangnya.
i. Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecil biayanya
disbanding harus membangun ruangan atau kelas pada lembaga pendidikan sekaligus
memeliharanya, serta menggaji para pegawainya.
j. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa karena
dapat berinteraksi langsung, sehingga pemahaman terhadap materi akan lebih
bermakna pula (meaningfull), mudah dipahami, diinga dan mudah pula untuk
diungkapkan.
k. Kerja sama dalam komunitas online yang memudahkan dalam transfer
informasi dan melakukan suatu komunikasi sehingga tidak akan kekurangan sumber
atau materi pembelajaran.
l. Administrasi dan pengurusan terpusat sehingga memudahkan dalam
melakukan akses atau dalam operasionalnya.
m. Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran.
Referensi
Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
0 Komentar